Salah satu sektor penting yang memiliki pengaruh dalam perekonomian global adalah industri otomotif. Aktivitas sehari-hari pun selalu berkaitan dengan penggunaan kendaraan bermotor, seperti sepeda motor, mobil, truk, bus, dan lain-lain. Supaya memiliki daya saing, efisiensi, dan produktif, salah satu cara yang dapat digunakan adalah lean manufacturing di industri otomotif.

Konsep Lean Manufacturing

Lean manufacturing adalah sebuah sistem manajemen produksi. Tujuan penerapannya adalah untuk mengefisiensikan berbagai bentuk pemborosan dalam bidang produksi. Ada pun sejumlah pemborosan yang dimaksud, antara lain overproduction, waiting, transportation, inventory, motion, over-processing, defects, dan underutilization of human potential. Pengurangan pemborosan tersebut akan mampu meningkatkan kecepatan, kualitas, fleksibilitas, dan daya saing produk.

Contoh Lean Manufacturing

Penerapan lean manufacturing dalam industri otomotif dilakukan dengan salah satunya menggunakan konsep spesialisasi produksi otomotif, yaitu sebuah strategi pembagian dalam hal proses produksi. Pembagian yang dimaksud adalah membagi proses produksi menjadi beberapa tahap dan masing-masing tahap dilakukan di pabrik yang berbeda.

Misalnya suatu pabrik dibuat untuk menangani pembuatan mesin, interior, bodi, atau aksesoris. Dengan melakukan demikian, pabrik akan memiliki fokus untuk meningkatkan aspek efisiensi, kualitas, dan fleksibilitas produk. Selain itu, spesialisasi produksi juga dapat mengefisiensikan biaya transportasi, waktu tunggu, dan persediaan. Peningkatan kerja sama antar pabrik juga dapat terjadi, sehingga penyesuaian dengan kebutuhan konsumen lebih cepat terpenuhi.

Manfaat Lean Manufacturing

Industri otomotif yang menerapkan manajemen lean manufacturing akan memberi dampak yang positif bagi perusahaannya, antara lain:

1. Hemat Biaya Produksi

Manajemen ini mengacu pada bagaimana dapat seminimal mungkin dilakukan pengurangan pada penggunaan bahan baku, tenaga kerja, ruang penyimpanan, dan energi. Hal ini akan memberi pengurangan pada biaya produksi.

2. Peningkatan Kepuasan Pelanggan

Manajemen juga memperhatikan perubahan kondisi pasar dan bagaimana secepat mungkin beradaptasi dengan hal itu. Dengan menerapkan manajemen tersebut, akan dapat lebih maksimal dalam memenuhi kebutuhan pasar secara lebih cepat dan tepat.

3. Peningkatan Motivasi Karyawan

Manajemen ini akan terus melakukan perbaikan dan adaptasi terhadap kebutuhan pasar. Oleh karena itu, dalam prosesnya akan terus melibatkan karyawan dan tanggung jawab yang diberikan akan makin meningkat, sehingga terjadi peningkatan motivasi pada karyawan.

4. Peningkatan Inovasi

Kreativitas dan kolaborasi antar karyawan, pemasok, pelanggan niscaya diperlukan dan terjadi dalam proses manajemen. Oleh karena itu, lambat laun akan memunculkan inovasi dan meningkat intensitasnya dari waktu ke waktu.

5. Keberlanjutan Lingkungan

Orientasi terhadap kelestarian lingkungan juga diperhatikan dalam penerapan manajemen lean manufacturing di industri otomotif. Hal yang dilakukan, antara lain pengurangan emisi gas rumah kaca, polusi, dan limbah.

Lean manufacturing di industri otomotif merupakan konsep yang akan membantu dalam peningkatan kinerja perusahaan dan kepuasan pelanggan. Hal yang dilakukan dalam manajemen ini, antara lain mengeliminasi pemborosan, peningkatan kualitas, fleksibilitas, dan daya saing produk.